Selasa, 23 November 2010

untukmu yang ku rindu

bismiLLah....



Atas nama Allah yang Maha Mengetahui...
Atas nama Allah yang Maha Mengetahui...


Mataku berkaca, menangis saat tahu kau akan pergi meninggalkanku. Dan aku mencoba untuk menahannya karena aku tak mau kau melihatnnya. Saat kau meninggalkanku aku pun memejamkan mata, maka sebutir demi sebutir air mataku mengalir membasahi kedua pipi. Dengan penuh harap aku terus bertanya ‘apa ini sudah keputusan bulatmu untuk pergi??’

Setiap orang memiliki pilihan dan ini pilihanmu.. Akan ku simpan airmata ini untuk ku alirkan di sepertiganya malam saat berkhalwat dengan-Nya.

Kau takut niat tulusmu akan berubah saat mendengar kata-kata kekaguman dari diriku padamu. Untuk semangatmu, keberanianmu serta bakatmu. Dan satu hal lagi.. Kau melihat satu hal yang berbeda saat aku menatapmu. Berbeda dengan ukhtie yang lain saat menatapmu'
(Ya… Rayuan syetan amatlah lembut. Bahkan lebih lembut dari sutra yang pernah ku genggam)

Aku selalu memujimu, akan apa yang aku kagumi dari dirimu, namun apakah kau takut dari pujianku bisa menimbulkan kesombongan pada dirimu? Keyakinanmu semakin menguat saat membaca sms-sms dariku. Dari situ kau yakin bahwa aku menyimpan rasa untukmu..Kau takut aku mencintaimu hanya karena lebihmu dan aku akan kecewa saat tahu akan kurangmu.

Ketahuilah aku cinta padamu berdasarkan Illahi bukan karna nurani...

“apakah salah jika ada seorang wanita menyukai seorang lelaki”
itu hal yang manusiawi, yang hanya akan menjadi salah bila ketika rasa itu salah di letakkan.

Kau takut ketika shalat yang aku bayangkan adalah wajahmu. Ketika melakukan sesuatu yang aku harapkan adalah pujian darimu. Bahkan sebelum tidur pun yang aku bayangkan adalah wajahmu. Maka… pahamilah, saat ini kau hanya lah penguat sisi hati ku yang lain.

Ketahuilah bahwa dia yang aku inginkan untuk menemaniku di penghujung mudaku yaitu yang mencintaiku tak melebihi cintanya pada Allah, mengikhlaskanku berjihad di jalan Allah. Bermesra denganku tak melebihi mesranya Ia ketika di sepertiganya malam bersama Allah. Yang kokoh imannya, teguh pendiriannya dan mampu menjadi imam untukku dan anak-anakku kelak agar tumbuh menjadi anak-anak yang taat pada Allah dan berbakti pada kedua orangtuanya.

Jika memang Allah takdirkan kamu untukku maka sejauh mana kapal itu berlabuh pasti akan datang jua. Namun jika tidak, maka akan ku yakini bahwa janji Allah lebih baik dari yang aku duga.

Kan selalu ku jaga diri ini agar menjadi wanita sholeha yang baik karna Allah hanya menyiapkan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. Yang berhak melihat seutuhnya diriku tanpa adanya hijab lagi.

“Aku merindukan menjadi bidadari untukmu di Syurga kelak”

Cobaan yang meresahkanku ini adalah teguran dari sang Khalik untukku dan aku tak meminta untuk di kurangi cobaan itu tp agar kau diberi punggung yang kokoh agar kau mampu menopangnya. Engkau sangat baik padaku namun aku tak dapat mencintaimu melebihi cintaku pada saudara-saudaraku yang lain karena belum saatnya untuk kulebihkan porsi cintaku padamu. Yang ada di hatiku sekarang dan kulebihkan cintaku adalah Allah dan Rosulnya kemudian Kedua Orangtuaku, kakak-kakak perempuanku yang sangat aku sayangi dan kakak laki-lakiku...

Tetaplah tersenyum dan menjadi bintang dan bulan yang kokoh di langit yang menerangi malam-malam ku. Teruskan perjalanan ini meski badai terus menerpa…

Dari Orang yang merindukan bertemu denganmu di Syurga..


copast dari sebuha grup islami (Artikel, Renungan, Kisah Motifasi II)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 23 November 2010

untukmu yang ku rindu

bismiLLah....



Atas nama Allah yang Maha Mengetahui...
Atas nama Allah yang Maha Mengetahui...


Mataku berkaca, menangis saat tahu kau akan pergi meninggalkanku. Dan aku mencoba untuk menahannya karena aku tak mau kau melihatnnya. Saat kau meninggalkanku aku pun memejamkan mata, maka sebutir demi sebutir air mataku mengalir membasahi kedua pipi. Dengan penuh harap aku terus bertanya ‘apa ini sudah keputusan bulatmu untuk pergi??’

Setiap orang memiliki pilihan dan ini pilihanmu.. Akan ku simpan airmata ini untuk ku alirkan di sepertiganya malam saat berkhalwat dengan-Nya.

Kau takut niat tulusmu akan berubah saat mendengar kata-kata kekaguman dari diriku padamu. Untuk semangatmu, keberanianmu serta bakatmu. Dan satu hal lagi.. Kau melihat satu hal yang berbeda saat aku menatapmu. Berbeda dengan ukhtie yang lain saat menatapmu'
(Ya… Rayuan syetan amatlah lembut. Bahkan lebih lembut dari sutra yang pernah ku genggam)

Aku selalu memujimu, akan apa yang aku kagumi dari dirimu, namun apakah kau takut dari pujianku bisa menimbulkan kesombongan pada dirimu? Keyakinanmu semakin menguat saat membaca sms-sms dariku. Dari situ kau yakin bahwa aku menyimpan rasa untukmu..Kau takut aku mencintaimu hanya karena lebihmu dan aku akan kecewa saat tahu akan kurangmu.

Ketahuilah aku cinta padamu berdasarkan Illahi bukan karna nurani...

“apakah salah jika ada seorang wanita menyukai seorang lelaki”
itu hal yang manusiawi, yang hanya akan menjadi salah bila ketika rasa itu salah di letakkan.

Kau takut ketika shalat yang aku bayangkan adalah wajahmu. Ketika melakukan sesuatu yang aku harapkan adalah pujian darimu. Bahkan sebelum tidur pun yang aku bayangkan adalah wajahmu. Maka… pahamilah, saat ini kau hanya lah penguat sisi hati ku yang lain.

Ketahuilah bahwa dia yang aku inginkan untuk menemaniku di penghujung mudaku yaitu yang mencintaiku tak melebihi cintanya pada Allah, mengikhlaskanku berjihad di jalan Allah. Bermesra denganku tak melebihi mesranya Ia ketika di sepertiganya malam bersama Allah. Yang kokoh imannya, teguh pendiriannya dan mampu menjadi imam untukku dan anak-anakku kelak agar tumbuh menjadi anak-anak yang taat pada Allah dan berbakti pada kedua orangtuanya.

Jika memang Allah takdirkan kamu untukku maka sejauh mana kapal itu berlabuh pasti akan datang jua. Namun jika tidak, maka akan ku yakini bahwa janji Allah lebih baik dari yang aku duga.

Kan selalu ku jaga diri ini agar menjadi wanita sholeha yang baik karna Allah hanya menyiapkan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. Yang berhak melihat seutuhnya diriku tanpa adanya hijab lagi.

“Aku merindukan menjadi bidadari untukmu di Syurga kelak”

Cobaan yang meresahkanku ini adalah teguran dari sang Khalik untukku dan aku tak meminta untuk di kurangi cobaan itu tp agar kau diberi punggung yang kokoh agar kau mampu menopangnya. Engkau sangat baik padaku namun aku tak dapat mencintaimu melebihi cintaku pada saudara-saudaraku yang lain karena belum saatnya untuk kulebihkan porsi cintaku padamu. Yang ada di hatiku sekarang dan kulebihkan cintaku adalah Allah dan Rosulnya kemudian Kedua Orangtuaku, kakak-kakak perempuanku yang sangat aku sayangi dan kakak laki-lakiku...

Tetaplah tersenyum dan menjadi bintang dan bulan yang kokoh di langit yang menerangi malam-malam ku. Teruskan perjalanan ini meski badai terus menerpa…

Dari Orang yang merindukan bertemu denganmu di Syurga..


copast dari sebuha grup islami (Artikel, Renungan, Kisah Motifasi II)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar